Transmisi dalam Sistem Telekomunikasi.
Informasi yang dikirimkan dapat
berupa gambar, suara, atau informasi tertentu. Pada penerapan teknisnya,
informasi ini diubah kedalam bentuk sinyal. Sinyal akan memudahkan
proses pengiriman dari suatu pemancar ke penerima. Keseluruhan proses
ini memerlukan suatu media transmisi, yang disebut kanal transmisi,
dalam mengirimkan informasi tadi hingga dapat diterima di tujuan.
Pada sistem telekomunikasi ada 3
bagian penting yang saling berhubungan yaitu, pengirim (transmitter),
media transmisi (kanal transmisi) sampai penerima (receiver). Informasi
yang dikirim oleh transmitter dapat berupa sinyal suara, gambar, atau
sinyal data/pesan. Informasi ini disalurkan melalui sebuah media (kanal)
transmisi dapat berupa dengan kabel (wire) atau tanpa kabel (wireless).
Informasi yang tersalur dalam kanal lalu diterima oleh sebuah penerima
(receiver). Pada pengembangan lebih lanjut, media yang digunakan serat
optik untuk yang terbaru, media tanpa kabel dapat digunakan satelit luar
angkasa, cahaya bahkan wi-fi. Pengguna (subscriber) banyak memanfaatkan
media transmisi dengan cahaya.
Cahaya dianggap sebagai kanal
transmisi alternatif yang mumpuni, dikarenakan cahaya dapat menyalurkan
dengan cepat informasi yang disisipkan dalam transmitter hingga cahaya
sebagai media yang tepat dengan kecepatan ? 3.108 m/s. Cahaya merupakan
energi yang berkuanta. Cahaya memiliki muatan didalamnya, muatan ini
dikenal foton. Foton-foton ini saling berinteraksi satu sama lain hingga
menghasilkan bentuk energi (Rustam, 2005). Karena cahaya merupakan
energi, ia dikelompokkan klasifikasi tertentu (spketrum) yang mendasari
karakterisitik dari beberapa bentuk energi tersebut. Pada cahaya
pembagian ini dikenal dengan Spektrum Cahaya. Spektrum ini dikelompokkan
berdasarkan akrakteristik tertentu pada cahaya yang bervariasi.
Pada cahaya tampak yang memiliki
panjang gelombang (350nm-680nm) dapat dimanfaatkan dalam beberapa
aplikasi bidang ilmu. Beberapa diantaranya, pemanfaatan sinar LASER
untuk mendeteksi penyakit hingga digunakan dalam tata cahaya suatu
pertunjukkan, kemudian serat optik mulai digunakan sebagai media
transmisi jarak telekomunikasi dengan mengganti peranan kabel. Light
Emiited Diode (LED) dapat digunakan dalam media trasnmisi, konteks ini
telekomunikasi. Media ini memiliki panjang gelombang yang relative kecil
(± 700 nm), tetapi media ini memiliki intensitas energi (± 20 mW/A).
Untuk itu perlu diketahui, karakteristik dari LED.
Light Emitted Dioe (LED)
Light Emitted Diode (LED) ialah
alat aplikatif dari cahaya tampak yang bersifat monokromatik. Cara
bekerja alat ini dengan mengubah electron menjadi foton. Elektron yang
dialiri oleh sumber tegangan (panjar maju) akan mengalami medan
elektromagnetik hingga menimbulkan arus listrik. Arus listrik ini
kemudian akan meng”hidup”kan dioda (LED) hingga foton dalam LED akan
memancarkan energi dalam bentuk cahaya LED ( Lizuka, 2008). Berikut
gambaran mengenai prinsip kerja dari LED.
Dalam LED, dapat dipandang
sebagai sebuah kristal. Kristal ini terdiri dari lubang (hole) dan
elektron (ion), setiap elektron akan mengisi lubang yang kosong dalam
rekombinasi ini disebabkan oleh hantaran arus listrik dari sumber
tegangan (panjar maju). Ketika elektron telah berekombinasi dengan
lubang tadi, menyebabkan elektron terlepas dari energi ikatnya.
Rekombinasi ini menghasilkan energi yang terlepas dari elektron. Energi
yang terlepas inilah digunakan untuk memancarkan foton (rekombinasi
radiaktif), sebagaian lain digunakan untuk memanaskan partikel-partikel
kristal (rekombinasi non-radiaktif). Pancaran cahaya ini merupakan
cahaya sebuah LED.
Beberapa karakteristik dari Light Emitting Diode (LED) antara lain :
* Warna (panjang gelombang) ditentukan oleh band-gap
* Intensitas cahaya hasil berbanding lurus dengan arus
* Non linieritas tampak pada arus rendah dan tinggi
Pemanasan sendiri (self heating) menurunkan efisiensi pada arus tinggi.
Penggunaan hudrolik dipencucian mobil
BalasHapusPenggunaan hidrolik di pencucian mobil
BalasHapusPencucian mobil
BalasHapus