Aplikasi Interferensi, Difraksi, dan Polarisasi
Aplikasi Interferensi
a.
Warna bulu merak dan sayap kupu –
kupu morfo
Warna
structural yang dihasilkan didominasi oleh efek – efek optis seperti
interferensi, refraksi, dan difraksi daripada oleh pigmen. Warna structural muncul sebagai hasil susunan
struktur fisik yang berinteraksi dengan cahaya menghasilkan warna
tertentu. Warna structural juga
bertanggung jawab terhadap warna –warna bulu berbagai macam burung, seperti
blue jay, pheasant, dan kolibri seperti halnya pada sayap kupu – kupu dan
cangkang kumbang. Variasi jarak antara
pola – pola warna sering menyebabkan efek warna – warni seperti pada bulu
merak, gelembung sabun, lapisan tipis minyak, dan intan, karena warna yang
dipantulkan bergantung pada sudut pengamatan.
b.
Lapisan Film di Kacamata dan Kaca
Film
Efek
interferensi dapat diamati pada lembara tipis matrial dielektrik, dengan
ketebalan dalam rentang nanometer – centimeter.
Aplikasi Difraksi
a.
Warna – warni permukaan Compact Disc
(CD)
Tiap
track pada CD berlaku sebagai kissi difraksi.
b.
Sinar Cahaya Matahari di Atmosfer
Ketika
cahaya melalui kabut tipis yang terbentuk dari butiran air dan aerosol yang
ukurannya hampir seragam, difraksi akan terjadi di ujung partikel-partikel
itu. Besar kecilnya sudut difraksi ini bergantung
pada frekuensi ( warna ) cahaya.
Hasilnya adalah suatu pola berbentuk cincin, yang seakan – akan keluar
dari matahari, bulan, planet, maupun objek – objek astronomis yang lain. Bagian yang paling jelas adalah bagian pusat
yang berupa lingkaran berwarna hampir putih.
Hal ini membedakannya dengan pelangi yang terbentuk oleh disperse atau
cincin halo yang terbentuk karena pembiasan.
c.
Spektroskop
Yaitu
alat yang menguraikan suatu materi menjadi anggota-anggota spektrumnya. Teknik penguraian spectrum itu disebut
spektroskopi. Prinsip spektroskop mirip
dengan prinsip disperse chaya, hanya saja dalam spektroskopi modern, yang
digunakan bukan prisma kaca, melainkan kissi difraksi.
Aplikasi Polarisasi
a.
Warna Biru langit akibat fenomena
polarisasi karena hamburan
Sebelum
sampai ke bumi, cahaya matahari telah melalui partikel – partikel udara di
atmosfer sehingga mengalami hamburan oleh partikel – partikel di atmosfer
itu. oleh karena cahaya biru memiliki
panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya merah, maka cahaya birulah
yang lebih banyak dihamburkan dan warna itulah yang sampai ke mata kita.
b.
Kacamata anti silau
c.
Filter pada fotografi
Penggunaan
filter pada fotografi memungkinkan memperoleh gambar yang leih jelas dengan mereduksi
cahaya-cahaya yang tidak diperlukan.
d.
Filter Polaroid
Digunakan
untuk melakukan analisis tegangan (stress) pada plastic transparan. Saat cahaya melewati plastic, tiap warna
cahaya tampak akan dipolarisasi dengan arahnya masing – masing. Jika plastic semacam itu diletakkan di
antara dua pelat polarisasi, akan tampak pola warna – warni. Jika salah satu pelat diputar, pola warna
akan berubah karena warna yang semula dihambat sekarang diteruskan.
e.
Pertunjukan Film 3 Dimensi
Film
3 dimensi sebenarnya terdiri atas dua film yang dipertunjukkan pada saat yang
sama oleh dua proyektor film. Kedua film
berasal dari dua proyektor yang ditempatkan pada lokasi berbeda. Tiap film kemudian diproyeksikan dari dua
sisi yang berbeda ke dalam layar logam.
Film diproyeksikan melalui filter polarisasi. Sumbu filter polarisasi untuk proyektor
sebelah kiri dan sumbu filter polarisasi untuk proyektor sebelah kanan saling
tegak lurus. Akibatnya, dua film yang
sdikit berbeda diproyeksikan ke layar.
Tiap film dipancarkan oleh cahaya yang terpolarisasi dengan arah tegak
lurus terhadap film yang satunya.
Terima kasih :) sangat membantu.
BalasHapussaya juga terbantu ;)
HapusTerimakasih yaa :)
BalasHapusMakasih ya, membantu sekali ^_^
BalasHapusMakasih
BalasHapus